Adalah interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya (Ary Nilandari, 2005: 5) model Quantum Teaching hampir
sama dengan sebuah simponi, yaitu ada banyak unsur yang menjadi faktor
pengalaman musik. Unsur-unsur ini dibagi menjadi dua kategori yaitu konteks dan
isi.
Konteks adalah latar untuk pengalaman, konteks
merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan).
Salah satu unsur isi adalah bagaimana
tiap frase musik dimainkan. Isi juga meliputi fasilitas ahli sang maestro terhadap
orkestra, memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrument.
Menurut De Porter dalam Ary Nilandari
(2000: 6) Quantum Teaching berdasarkan pada konsep "bawalah dunia
mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka". Ini adalah
asas utama sebagai alasan dasar di balik strategi, model, dan keyakinan Quantum
Teaching. Maksudnya untuk mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus
membuat jembatan autentik memasuki kehidupan murid sebagai langkah pertama.
Setelah kaitan itu berbentuk bawalah mereka ke dunia kita sehingga siswa dapat
membawa apa yang dipelajari ke dunia kita sehingga siswa dapat membawa siswa
dapat membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan menerapkannya pada
situasi baru.
Quantum Teaching juga memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap,
berupa dengan asas utama, prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum
Teaching, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.
Segalanya berbicara
2.
Segalanya bertujuan
3.
Pengalaman sebelum
memberi nama
4.
Akui setiap usaha
5.
Jika layak dipelajari,
maka layakjuga dirayakan.
Quantum Teaching memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya dengan
kerangka rancangan belajar yang dikenal dengan TANDUR.
Tandur adalah sebuah makna dari kerangka
rancangan belajar Quantum Teaching yaitu: T (tumbuhkan), A (alami), N
(namai), D (demonstrasikan), U (ulangi), dan R (rayakan).
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sairan (2003: 19). Bahwa penerapan prinsip pembelajaran Quantum
Teaching dapat meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan ketuntasan
belajar siswa, dan menjadikan suasana kelas belajar lebih menarik dan
menyenangkan.
Menurut Michael Gazzaniga dalam Ary
Nilandari (2005: 7) mengemukakan bahwa dorongan biologis alamiah ini sederhana,
kemampuan atau keterampilan baru akan berkembang jika diberikan lingkungan
model yang sesuai dengan situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar